Rabu, 06 Februari 2008

Ajal Dalam Gurun


sebentar lagi malam pun akan turun
membawa kesepian ajal dalam gurun
tidakkah engkau bisa menempatkan diri
sebentar, di tempat kami
memikirkan bahwa ibumu tua diusingkan
tersaruk-saruk berjalan kaki
setelah rumah-rumah dikepung dibakari
setelah adik kandungmu ditembak mati
apakah itu yang kau inginkan selama ini ???

belum ada judul


INDONESIA

Bumi yang menyusui kita dengan mata airnya

tempat pautan yang syah

tempat kehormatan jiwa dari jiwa

ia adalah bumi nenek moyang

ia adalah bumi warisan sekarang

ia adalah bumi warisan yang akan datang

Surat Dari Ibu



pergi ke dunia luas, anakku sayang

pergi ke hidup bebas

pergi ke laut lepas, anakku sayang

pergi ke alam bebas

sebelum hari belum petang

dan warna senja belum kemerah-merahan

menutup pintu waktu malam

kembali lah pulang anakku sayang

Pahlawanku



ia merangkak
di atas tanah tumpah darahnya
tiada kuasa lagi menegak
bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
sesudah pertempuran itu
lima pemuda mengangkatnya dan ia
berkata "yang berasal dari tanahkembali
rebah pada tanah"

Sebuah Harapan


Sebuah harapan
Akhirnya terjadi begini
Semua tlah terlambat
Untuk sebuah penyesalan tak terhingga
Hanya hati berharap kepada - Nya
Bahagia menunggu dan mananti
Kepastian yang tak terhenti
Berjalan waktu kan menuntun bersama matahari